• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Peninggalan Sejarah: Makam Leluhur Marga Rangkuti: Potensi Wisata Sejarah yang Terabaikan di Desa Aek Marian
  • Pesantren: Pondok Pesantren Raihanul Jannah di Kelurahan Pasar Maga
  • Pesantren: Pondok Pesantren Musthafawiyah di Desa Purba Baru
  • Perguruan Tinggi: Penerimaan Mahasiswa Baru STIS Tahun Akademik 2011/2012
  • Perguruan Tinggi: Ujian Masuk Bersama – Perguruan Tinggi (UMB-PT) 2011
  • DIRGAHAYU KE XII KAB. MADINA

    Kabupaten Mandailing Natal adalah kabupaten di Sumatera Utara Indonesia. Sebelum Mandailing Natal menjadi sebuah kabupaten, wilayah ini masih termasuk Kabupaten Tapanuli Selatan. Setelah terjadi pemekaran, dibentuklah Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan undang-undang Nomor 12 tahun 1998, secara formal diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 9 Maret 1999

  • TAMAN NASIONAL BATANG GADIS

    Kabupaten Mandailing Natal memiliki objek wisata berupa keindahan alam dan peninggalan sejarah. Daerah ini memiliki hutan yakni Taman Nasional Batang Gadis 108.000 hektar (26 % dari luas hutan), dengan kisaran ketinggian 300 – 2.145 meter diatas pemukaan laut.

  • SLIDE-3-TITLE-HERE

    Welcome to Blogger.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these text/sentences with your own descriptions.This theme is convert to Blogger by Premiumbloggertemplates.com.Download this template and more Premium Blogger Templates From PremiumBloggerTemplates.com...

  • DANAU SIOMBUN

    Danau ini sangat bersih. Air yang mengalir keluar dari danau kecil ini digunakan masyarakat lokal untuk mandi. Air danau ini juga digunakan sebagai persediaan air untuk Panyabungan. Menurut masyarakat setempat,dahulu kala ada seorang anak yang meminta air pada ibunya.

Minggu, 15 Mei 2011

Tingkat Kelulusan SMA/MA Mencapai 99,22 Persen. UN 2011

Posted by B'Riadi On 21.03 No comments

JAKARTA, Tingkat kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA Tahun Ajaran 2010/2011 mencapai 99,22 persen. Dari sebanyak 1.461.941 peserta UN SMA/MA se-Indonesia, jumlah peserta yang lulus mencapai 1.450.498 orang, sedangkan yang tidak lulus, 11.443 (0,78%) peserta.

Demikian pengumuman kelulusan UN SMA/MA tingkat nasional yang disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Jumat (13/5).

Dibandingkan angka kelulusan tahun 2009/2010, pada tahun ini ada kenaikan tingkat kelulusan sebesar 0,18 persen, yaitu dari 99,04 persen menjadi 99,22 persen.

Menurut Mendiknas, berdasarkan data awal, jumlah peserta UN adalah 1.476.575 peserta, tetapi pada hasil rekapitulasi akhir, jumlah ini berkurang menjadi 1.467.058 (99,36%). "Ada 9.517 (0,64 %) tidak memasukkan nilai sekolah. Hal ini bisa terjadi karena di tengah jalan ada yang drop out atau bekerja," katanya.

Mendiknas menyebutkan, dari sebanyak 1.467.058 siswa tersebut, yang tidak mengikuti UN sebanyak 5.117 (0,35%). Bali merupakan provinsi dengan tingkat persentase kelulusan tertinggi, sedangkan NTT yang terendah.

Nuh menambahkan, ada 14.131 sekolah yang siswanya 100 persen lulus dan lima sekolah yang semua siswanya tidak lulus, dengan jumlah siswa 147 orang. Mendiknas merinci jumlah siswa yang tidak lulus tersebut, yaitu di DKI Jakarta terdapat tujuh siswa; Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam 26 siswa; Jambi dua siswa; Kian Darat Maluku 48 siswa; dan Urei Fasei Papua 64 siswa.

Sementara itu, jumlah kelulusan peserta UN SMK mencapai 99,51 persen. Dari total 8.074 sekolah negeri dan swasta dan 942.698 peserta, yang dinyatakan lulus sebanyak 938.043 peserta. Sekolah yang angka kelulusannya 100 persen sebanyak 768.854 (81,48%) siswa "Di SMK tidak ada sekolah yang kelulusannya nol persen," kata Nuh.

Menurut Mendiknas, hasil UN ini, di samping untuk menentukan kelulusan, juga akan digunakan untuk pemetaan. Dicontohkan, lima sekolah yang 100 persen siswanya tidak lulus dapat langsung dipetakan. "Tujuannya untuk perbaikan, seperti tahun lalu kami melakukan intervensi di Nusa Tenggara Timur. Target berikutnya dipakai untuk masuk ke perguruan tinggi," ujarnya.

Hampir senada dengan Nuh, Ketua BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Aman Wirakartakusumah menilai kebijakan menggunakan hasil UN untuk masuk ke perguruan tinggi ini adalah tepat. Dia mengatakan, Amerika sejak tiga tahun lalu telah memulai untuk melaksanakan standar tes di semua negara bagian. "Kita yakinkan para rektor dengan nilai UN yang dicapai agar mahasiswa bisa diterima langsung di perguruan tinggi," ujarnya.


Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/145057

0 komentar:

Posting Komentar